Senin, 05 Januari 2009

Perbedaaan Kimia Organik Dengan Kimia Anorganik

Perbedaaan Kimia Organik Dengan Kimia Anorganik

A. Sejarah singkat

Senyawa organik adalah senyawa karbon apa saja.

Senyawa anorganik adalah senyawa apa saja yang tidak tergolong senyawa organik.

Pada awal perkembangan ilmu kimia sebagai suatu ilmu pengetahuan, berlaku klasifikasi senyawa kedalam senyawa organik dan senyawa anorganik berdasarkan asal usul senyawa. Semua senyawa yang berasal dari makhluk hidup digolongkan dalam senyawa organic, sedangkan yang berasal dari mineral digolongkan dalam senyawa anorganik. Pada waktu itu diyakini bahwa senya organic hanya dapat tejadi oleh adanya pengaruh dari daya yang dimiliki makhluk hidup ( vital force atau vis vitalis ).

Dengan keberhasilan Friederich Wohler dalam membuat urea (senyawa organic) dari amonium sianat ( senyawa Anorganik ) pada tahun 1828, maka keyakinan adanya pengaruh ‘vital force’ dalam pembentukan senyawa organnik semakin goyah. Dalam perkembangan selanjutnya diperoleh suatu kesimpulan bahwa diantara senyawa organic dan anorganik tidak ada perbedaan mengenai hukum- hukum kimia yang berlaku.

Meskipun diantara senyawa organic dan senyawa anorganik tidak ada pwerbedaan yang hakiki sebagai senyawa kimia, namun pengkajiannya tetap dipandang perlu dipisahkan dalam cabang kimia yang spesifik.

Secara garis besar alasan yang melandasi pemisahan bidang kajian kimia organic dan kimia anorganik adalah :

  1. jumlah senyawa organic jauh lebih banyak daripada senyawa anorganik.
  2. semua senyawa organic mengandung atom karbon, yang mempunyai keunikan dalam hal kemampuannya membentuk rantai dengan sesama atom karbon, dan mempunyai sifat-sifat khas.

B. Perbedaan antara senyawa organik dengan senyawa anorganik

No

Senyawa organik

Senyawa Anorganik

1

Kebanyakan berasal dari makhluk hidup dan beberapa dari hasil sintesis

Berasal dari sumber daya alam mineral ( bukan makhluk hidup)

2

Senyawa organik lebih mudah terbakar

Tidak mudah terbakar

3

Strukturnya lebih rumit

Struktur sederhana

4

Semua senyawa organik mengandung unsur karbon

Tidak semua senyawa anorganik yang memiliki unsur karbon

5

Hanya dapat larut dalam pelarut organik

Dapat larut dalam pelarut air atau organik

6

CH4, C2H5OH, C2H6 dsb.

NaF, NaCl, NaBr, NaI dsb.

Daftar pustaka

Keenan, Charles w, Kleinfelter, dkk. 1994. Kimia untuk universitas. Jakarta : Erlangga.

Parlan, Wahjudi. 2003. kimia organik. Malang : Jurusan kimia FMIPA Universitas Negeri Malang.

Sugiyarto, Kristian handoyo.2000. kimia anorganik I. Yogyakarta : Jurusan pendidikan kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Periodic Table

Jumat, 02 Januari 2009

I L M U K I M I A

Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.

  • Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
  • Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
  • Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.

Bidang lain antara lain adalah astrokimia, biologi molekular, elektrokimia, farmakologi, fitokimia, fotokimia, genetika molekular, geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer, kimia benda padat, kimia hijau, kimia inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia lingkungan, kimia organologam, kimia permukaan, kimia polimer, kimia supramolekular, nanoteknologi, petrokimia, sejarah kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.